Beranda | Artikel
Bolehkah Wanita Salat Tarawih di Rumah di Awal dan Akhir Malam? Syaikh Saad al-Khatslan
Rabu, 12 April 2023

Tersisa pertanyaan dari saudari Fatimah.
Dia berkata, “Apakah boleh aku mengerjakan Salat Tarawih dengan membagi-bagi waktunya
—dia adalah wanita dan salat di rumahnya—
mengerjakan Salat Tarawih dengan membagi-bagi waktunya di awal malam dan akhir malam?”

Ya, hal tersebut tidak mengapa.
Ini adalah perkara yang fleksibel.
Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda,

“Salat malam itu dua rakaat dua rakaat.
Jika salah seorang dari kalian khawatir masuk waktu subuh,
hendaknya Salat Witir satu rakaat.” (HR. Abu Dawud)

Bahkan diriwayatkan bahwa beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam sendiri terkadang
melaksanakan salat di awal malam
dan salat lagi di akhir malam.
Jadi, ini perkara yang fleksibel.

Saudari yang budiman bisa salat di awal malam,
semampunya sebagaimana yang Allah Tetapkan baginya,
lalu salat lagi di akhir malam,
kemudian witir satu rakaat.

Tidak ada dua witir dalam semalam,
karena witir hanya dilakukan sekali saja.
Yang afdal adalah menjadikan Salat Witir sebagai salatnya yang terakhir di malam hari,
berdasarkan sabda Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam,
“Jadikan Salat Witir sebagai akhir salat kalian di malam hari.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

=====

بَقِيَ مِنْ أَسْئِلَةِ الْأُخْتِ فَاطِمَةَ

تَقُولُ هَلْ يَجُوزُ أَنْ أُجَزِّئَ التَّرَاوِيحَ

وَهِيَ الْمَرْأَةُ وَتُصَلِّي فِي بَيْتِهَا

أُجَزِّئَ التَّرَاوِيحَ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَآخِرَ اللَّيْلِ؟

نَعَمْ لَا بَأْسَ بِهَذَا

الْأَمْرُ فِي هَذَا وَاسِعٌ

وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ

صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى

فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمْ الصُّبْحَ

فَلْيُوتِرْ بِوَاحِدَةٍ

بَلْ وَرَدَ عَنْهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ فِي بَعْضِ الْأَحْيَانِ

أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّي مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ

وَيُصَلِّي مِنْ آخِرِهِ

فَالْأَمْرُ فِي هَذَا وَاسِعٌ

يُمْكِنُ لِلْأُخْتِ الْكَرِيمَةِ أَنْ تُصَلِّيَ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ

مَا كَتَبَ اللهُ لَهَا أَنْ تُصَلِّيَ

ثُمَّ تُصَلِّي مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ أَيْضًا

ثُمَّ تُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ

فَلَا وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ

إِنَّمَا يَكُونُ الْوِتْرُ مَرَّةً وَاحِدَةً

وَالْأَفْضَلُ أَنْ تَجْعَلَ الْوِتْرَ آخِرَ صَلَاتِهَا بِاللَّيْلِ

لِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا [مُتَّفَقٌ عَلَيهِ]


Artikel asli: https://nasehat.net/bolehkah-wanita-salat-tarawih-di-rumah-di-awal-dan-akhir-malam-syaikh-saad-al-khatslan/